Tugas III Ilmu Ukur Tanah dan Kartografi
13 Maret 2015
1. Jelaskan
alat-alat perlengkapan sebuah penyipat datar!
Jawaban:
a. Teropong, berfungsi sebagai
alat pembidik.
b. Visir, berfungsi sebagai alat pengarah
bidikan secaara kasar sebelum dibidik dilakukan melalui teropong atau lubang
tempat membidik.
c. Lubang tempat membidik.
d. Nivo kotak, digunakansebagai
penunjuk Sumbu Satu dalam keadaan tegak atau tidak. Bila nivo berada ditengah
berarti Sumbu Satu dalam keadaan tegak.
e. Nivo tabung adalah penunjuk
apakah garis bidik sejajar garis nivo atau tidak. Bila gelembung nivo berada di
tengah atau nivo U membentuk huruf U, berarti garis bidik sudah sejajar garis
nivo.
f. Pemokus diafragma, berfungsi
untuk memperjelas keadaan benang diafragma.
g. Skrup pemokus bidikan,
berfungsi untuk mengatur agar sasaran yang dibidik dari teropong terlihat
dengan jelas.
h. Tiga skrup pendatar, berfungsi
untuk mengatur gelembung nivo kotak.
i.
Skrup pengatur nivo U, berfungsi untuk mengatur nivo
U membentuk huruf U.
j.
Skrup pengatur gerakan halus horizontal, berfungsi
untuk menepatkan bidikan benang difragma tegak tepat disasaran yang dibidik.
k. Sumbu tegak atau sumbu satu
(tidak nampak), berfungsi agar teropong dapat diputar kea rah horizontal.
l.
Lingkaran horizontal berskala yang berada di badan
alat berfungsi sebagai alat bacaan sudut horizontal.
m. Lubang tempat membaca sudut
horizontal.
n. Pemokus bacaan sudut, berfungsi
untuk memperjelas skala bacaan sudut.
2. Jelaskan
dengan gambar perbedaan antara teropong astronomis dengan teropong pengatur
lensa central dan keuntungannya!
Jawaban:
Teropong bintang atau teropong astronomi
merupakan alat untuk mengamati bintang, planet atau benda-benda angkasa.
Teropong bintang terdiri dari dua buah lensa cembung yaitu lensa objektif
dengan ukuran lebih besar daripada lensa okuler. Jarak fokus lensa objektif
jauh lebih besar nilainya dibandingkan jarak titik fokus lensa okulernya. Pembentukan bayangan teropong
bintang seperti pada Gambar di atas. Benda – benda yang diamati misalnya
(bintang, Bulan, dan sebagainya) letaknya sangat jauh sehingga sinar-sinar
sejajar menuju ke lensa objektif. Dua kumpulan sinar-sinar sejajar yang berasal
dati bagian atas bintang (T) dan bagian bawah bintang (B) membentuk bayangan
nyata dan terbalik B1T1 di bidang fokus lensa objektif. Selanjutnya B1T1
dilihat oleh lensa okuler sebagai benda. Pengamatan bintang-bintang di langit
berlangsung berjam-jam. Agar mata tidak lelah, maka pengamatan dilakukan dengan
mata tidak berakomodasi. Agar ini tercapai, bayangan lensa objektif harus
diletakkan di titik fokus lensa okuler. Ini berarti titik fokus objektif
berimpit dengan titik fokus lensa okuler.
Teropong astronomis/bintang adalah
sebagai berikut:
Teropong bumi adalah alat untuk
mengamati benda-benda di darat atau di laut yang jauh letaknya agar tampak
lebih dekat dan jelas.
Sistem optik pada teropong bumi berbeda sedikit dari teropong bintang. Perbedaannya yaitu teropong bumi dilengkapi sebuah lensa pembalik yang dipasang diantara lensa objektif dan lensa okuler sehingga bayangan yang dibentuk oleh teropong bumi menjadi tegak. Dengan demikian, teropong bumi terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu:
Sistem optik pada teropong bumi berbeda sedikit dari teropong bintang. Perbedaannya yaitu teropong bumi dilengkapi sebuah lensa pembalik yang dipasang diantara lensa objektif dan lensa okuler sehingga bayangan yang dibentuk oleh teropong bumi menjadi tegak. Dengan demikian, teropong bumi terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu:
1) Lensa objektif
2) Lensa pembalik
3) Lensa okuler
Lensa pembalik berfungsi untuk
membalikkan bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tanpa memperbesarnya.
Bayangan yang dibentuk lensa pembalik merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa
okuler selanjutnya membentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar. Pada diagram
terlihat bahwa teropong bumi untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
mempunyai panjang (d).
Teropong pengatur lensa central adalah
sebagai berikut:
3. Jelaskan
cara pemetaan dengan kemiringan lahan!
Jawaban:
Peta
Kemiringan Lereng (Peta Kelas Lereng). Dengan pendekatan rumus “Went-Worth”
yaitu pada peta topografi yang menjaadi dasar pembuatan peta kemiringan lereng
dengan dibuat grid atau jaring-jaring berukuran 1 cm kemudian masing-masing
bujur sangkar dibuat garis horizontal.
Dengan
mengetahui jumlah konturnya dan perbedaan tinggi kontur yang memotong garis
horizontal tersebut, dapat ditentukan : kemiringan atau sudut lereng dengan
menggunakan rumus
S
(%)=[((n-1)×Ci)/(D ×Ps)]
Mencari
Kontur Interval dengan menggunakan rumus
Ci=1/2000×Ps
Mencari
Panjang Diagonal dengan menggunakan rumus
D²
= √(a^2+b^2 )
Dalam
mengukur kemiringan lereng dapat dilakukan dengan cara: Metode Blong (1972),
Metode wentworth, Metode Lingkaran, Menggunakan Kompas Geologi.
Kelas
Kemiringan Lereng antara lain:
a. Kelas I = < 8 %
b. Kelas II = 8 – 15 %
c. Kelas III = > 15 – 25 %
d. Kelas IV =
> 25 – 45 %
e. Kelas V = > 45 %
4. Jelaskan
macam-mcam bentuk benang silang dan sebutkan alat-alat ukur tanah yang ada
benang silangnya!
Jawaban:
Macam-macam benang silang adalah:
a.
Sumbu I, sejajar dengan garis gaya berat
(menuju pusat bumi).
b.
Sumbu II, sejajar dengan bidang nivo dan
tegak lurus dengan sumbu I.
c.
Sumbu nivo indek (nivo tabung
koinsidensi) sejajar dengan garis bidik.
Alat-alat ukur tanah yang ada benang
silangnya adalah sebagai berikut:
a.
Theodolit
b.
Waterpass
5. Jelaskan
definisi dan macam-macam nivo!
Jawaban:
a.
Nivo kotak, adalah nivo yang berguna
mengatur centring alat ke target.
b.
Nivo aldehide, nivo yang mengatur agar sumbu
I benar-benar tegak.
c.
Nivo indeks, adalah nivo yang mengatur sumbuI
II benar-benar datar.
6. Jelaskan
definisi garis visir, garis kontur!
Jawaban:
Kontur adalah garis
khayal yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama.
Kontur ini dapat memberikan informasi relief, baik secara relatif, maupun
secara absolute. Informasi relief secara relatif ini, diperlihatkan dengan menggambarkan
garis-garis kontur secara rapat untuk daerah terjal, sedangkan untuk daerah
yang landai dapat di perlihatkan dengan menggambarkan garis-garis tersebut
secara renggang. Garis kontur adalah garis khayal dilapangan yang menghubungkan
titik dengan ketinggian yang sama atau garis kontur adalah garis kontinyu
diatas peta yang memperlihatkan titik-titik diatas peta dengan ketinggian yang
sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis
tinggi horizontal. Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan
titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap tinggi tertentu.
Garis kontur disajikan di atas peta untuk memperlihatkan naik turunnya keadaan
permukaan tanah. Aplikasi lebih lanjut dari garis kontur adalah untuk
memberikan informasi slope (kemiringan tanah rata-rata), irisan profil
memanjang atau melintang permukaan tanah terhadap jalur proyek (bangunan) dan
perhitungan galian serta timbunan (cut and fill) permukaan tanah asli terhadap
ketinggian vertikal garis atau bangunan. Garis kontur dapat dibentuk dengan
membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan
bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu,
maka untuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.
Garis visir (sumbu
teropong) adalah garis yang menentukan beda tinggi horizontal yang ditunjukan
ke rambu-rambu ukur yang vertical dalam alat ukur waterpas. Visir, berfungsi sebagai alat
pengarah bidikan secaara kasar sebelum dibidik dilakukan melalui teropong atau
lubang tempat membidik.
7. Jelaskan
definisi peta dan syarat-syarat peta yang baik!
Jawaban:
Peta adalah suatu
penyajian/gambaran unsur‑unsur atau kenampakan nyata, yang dipilih dipermukaan
bumi, atau kenampakan abstrak yang ada kaitannya dengan permukaan bumi, dan
pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan di perkecil/diskalakan dalam skala tertentu.
Syarat-syarat peta yang baik adalah
memiliki sebagai berikut:
a.
Judul Peta, Judul peta memuat isi peta.
Melalui judul peta pembaca dapat segera mengetahui data dan daerah mana yang
tergambar dalam peta tersebut. Judul peta biasanya diletakkan di bagian tengah
atas peta atau di bagian lain dari peta.
b.
Skala Peta, skala merupakan perbandingan
jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan. Sebagai contoh, skala 1 :
500.000 bermakna satu senti meter jarak di peta sama dengan 500.000 cm jarak
sebenarnya di permukaan bumi.
c.
Arah mata angin, Petunjuk arah mata
angin berfungsi untuk menunjukkan arah Utara, Selatan, Timur dan Barat. Tanda
orientasi perlu dicantumkan pada peta untuk menghindari kekeliruan.
d.
Legenda/Keterangan Peta, Legenda juga
merupakan komponen penting pada peta untuk menentuka lokasi, failitas, jenis
jalan, ketinggian, dan sebagainya. Legenda menerangkan arti dari simbol-simbol
yang terdapat dalam peta.
e.
Sumber dan Tahun Pembuatan Peta, Sumber
memberi kepastian kepada pembaca peta, bahwa peta tersebut bukan hasil rekaan
dan dapat dipercaya. Selain sumber, perhatikan juga tahun pembuatannya. Pembaca
peta dapat mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk digunakan
pada masa sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu lama.
8. Jelaskan
definisi pemetaan dan macam-macam pengukuran dalam pemetaan!
Jawaban:
Pemetaan adalah
• peta skala sangat besar > 1 : 10.000
• peta skala besar 1 : 10.000 – 1 : 100.000
• peta skala sedang 1 : 100.000 – 1 : 1.000.000
• peta skala kecil <1.000.000
9. Jelaskan
tentang macam-macam penyajian peta!
Jawaban:
a. Peta topografi (topographic maps) atau peta rupa bumi disebut juga dengan peta umum.
Menurut Kers (1977) Adalah :
"Peta yang menyajikan
gambaran permukan bumi dengan seteliti mungkin, sejauh skalanya memungkinkan,
dan menunjukkan elemen‑elemen baik yang alami maupun yang kultural". Posisi elemen‑elemen tersebut ditunjukkan dengan
posisi yang sesungguhnya, baik lokasinya, situasinya, maupun elevasinya.
b. Peta tematik (thematic maps) atau peta khusus
Menurut ICA (1973), Peta tematik adalah suatu peta yang menggambarkan
informasi kualitatif dan/atau kuantitatif tentang kenampakan-kenampakan atau
konsep-konsep yang spesifik, yang ada hubungannya dengan detail topografi
tertentu. Misalnya : Peta penduduk, peta penggunaan lahan, peta geomorfologi
dan lain-lain.
c. “Chart” atau peta-peta navigasi
Menurut ICA (1977) adalah chart merupakan grup peta‑peta yang
dibuat dan disain khusus untuk kepentingan navigasi baik darat,laut, maupun
udara.
Misalnya :
- Pilotage Chart
- Road Map/Peta
Jalan
- Aeronautical
Chart
- Bathymetric
Chart
- Peta Arah Angin
- Sea Nautical
Chart
10. Jelaskan
pembagian sistem proyeksi peta!
Jawaban:
Proyeksi Peta dapat
diklasifikan menurut bidang proyeksi yang digunakan, posisi sumbu simetri
bidang proyeksi, kedudukan bidang proyeksi terhadap bumi, dan ketentuan
geometrik yang dipenuhi.
Menurut bidang proyeksi yang digunakan
Bidang proyeksi adalah bidang yang digunakan untuk
memproyeksikan gambaran permukaan bumi. Bidang proyeksi merupakan bidang yang
dapat didatarkan. Menurut bidang proyeksi yang digunakan, jenis proyeksi peta
adalah:
·
Proyeksi Azimuthal
Bidang proyeksi yang digunakan adalah
bidang datar. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah garis yang melalui pusat
bumi dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi
·
Proyeksi Kerucut (Conic)
Bidang proyeksi yang digunakan adalah
kerucut. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah sumbu dari kerucut yang melalui
pusat bumi.
·
Proyeksi Silinder (Cylindrical)
Bidang proyeksi yang digunakan adalah
silinder. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah sumbu dari silinder yang
melalui pusat bumi.
Sumbu
simetri bidang proyeksi yang digunakan
Menurut posisi sumbu simetri bidang
proyeksi yang digunakan, jenis proyeksi peta adalah:
·
Proyeksi Normal (Polar): Sumbu simetri bidang
proyeksi berimpit dengan sumbu bumi
·
Proyeksi Miring (Oblique): Sumbu simetri bidang
proyeksi membentuk sudut terhadap sumbu bumi
·
Proyeksi Transversal (Equatorial): Sumbu simetri
bidang proyeksi tegak lurus terhadap sumbu bumi
11. Jelaskan
cara pembuatan jenis-jenis peta dan kendalanya!
Jawaban:
Pembuatan peta dapat dilakukan dengan
dua cara, yakni menggunakan teknik manual maupun dengan bantuan software.
Berikut penjelasannya.
a. Pembuatan
Peta secara Manual
Dalam
pembuatan peta, ada beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan.
Langkah-langkah prinsip pokok dalam pembuatan peta adalah:
1) Menentukan
daerah yang akan dipetakan.
2) Membuat
peta dasar (base map) yaitu peta yang belum diberi simbol.
3) Mencari
dan mengklarifikasikan (menggolongkan) data sesuai dengan kebutuhan dengan
melakukan penelusuran dokumen dan observasi atau pendataan.
4) Memasukkan
data baru sesuai tema peta.
b. Pembuatan
Peta secara Digital
Proses
pembuatan peta dengan sistem digital dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa macam software, misalnya program Autocad dan ArcGis. Penjelasan
mengenai pembuatan peta secara digital akan dibahas secara rinci di Mata Kuliah
GIS yang diberikan pada semester tiga.
Komentar
Posting Komentar