Langsung ke konten utama

Soal mengenai Perencanaan dan Pengembangan Wilayah



Ujian Kompetensi Dasar II
Perencanaan dan Pengembanga Wilayah
Agoteknologi-4A

1.      Jelaskan bahwa aspek lingkungan merupakan salah satu aspek utama yang harus dipertimbangkan dalam penataan ruang untuk pembangunan berkelanjutan!
Jawaban:
Ruang merupakan wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara; termasuk di dalamnya tanah, air, udara dan benda lainnya serta daya dan keadaan,sebagai satu kesatuan wilayah tempatmanusia dan makhluk hidup lainnya hidup dan melakukan kegiatan memelihara kelangsungan hidupnya.
Tata Ruang merupakan wujud struktural dan polapemanfaatan ruang, baik direncanakan maupun tidak, yang menunjukkan adanya hirarki dan keterkaitan pemanfaatan ruang.
Penataan Ruang dalam Konteks Pembangunan Berkelanjutan
a.       Ketersediaan sumberdaya sangat terbatas sehingga diperlukan strategi pengelolaan yang tepat bagi pelestarian lingkungan hidup agar kemampuan serasi dan seimbang untuk mendukung keberlanjutan kehidupan manusia.
b.      Penataan ruang merupakan satu proses pembangunan yang perlu mempertimbangkan aspek-aspek keberlanjutan.
c.       Dalam menyusun suatu rencana tata ruang yang baik, nilai-nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
d.      Pembangunan berkelanjutan mengaitkan tiga aspek utama yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Aspek Lingkungan
a.       Keberlanjutan kehidupan lingkungan (ekologi) manusia dan segala eksistensinya.
b.      Sebagai penopang pembangunan ekonomi, lingkungan perlu dipertahankan kualitasnya, karena itu harus dijaga keselarasan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan.
c.       Sebagai satu upaya mempertahankan keberlanjutan, setiap kegiatan diminimasikan dampak lingkungannya, diupayakan menggunakan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui, mengurangi limbah dan meningkatkan penggunaan teknologi bersih.


2.      Jelaskan arti pentingnya kawasan pedesaan bagi masyarakat Indonesia!
Jawaban:
Kawasan perdesaan menurut UU No. 26Tahun 2007tentang Penataan Ruang merupakan Kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Pentingnya kawasan perdesaan ;
a.       Kawasan perdesaan berperan penting sebagai penunjang kehidupan manusia, karena sebagian besar kawasan masih berupa lahan terbuka yang dapat diolah menjadi lahan pertanian, daerah penyangga, kawasan lindung, dan fungsi-fungsi budidaya dan lindung lainnya.
b.      Kawasan perdesaan adalah bagian penting bagi kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
c.       Banyak masyarakat perdesaan yang masih ingin mempertahankan pola hidup perdesaan.
d.      Bahkan ada yang masih ingin untuk tetap tinggal dikawasan perdesaan untuk menikmati keindahan alam yang dimilikinya.


3.      Jelaskan dampak pengembangan kawasan agropolitan terhadap fungsi lindung dan fungsi budaya!
Jawaban:
Arti harafiah agropolitan adalah “agro” yang berarti pertanian, “politan” yang berarti kota, jadi agropolitan merupakan kota pertanian yang tumbuh dan berkembang dengan berbasis kegiatan pertanian (agribisnis).
Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumberdaya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis.
Rencana tata ruang kawasan agropolitan memuat rencana pola ruang kawasan agropolitan yang meliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan agropolitan merupakan embrio kawasan perkotaan yang berorientasi pada pengembangan kegiatan pertanian, kegiatan penunjang pertanian, dan kegiatan pengolahan produk pertanian.
Pola ruang kawasan agropolitan merupakan gambaran gambaran pemanfaatan ruang kawasan, baik untuk pemanfaatan yang berfungsi lindung maupun budidaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Perhitungan Nilai Erosi

Contoh soal: Dari hasil penelitian di suatu daerah penelitian, diketahui bahwa daerah penelitian tersebut terbagi menjadi 3 satuan peta lahan (SPL) dengan sifat-sifat   sbb: Sifat tanah SPL 1 SPL 2 SPL 3 Pasir (%) 35 40 45 Pasir sgt halus(%) 15 20 20 Debu (%) 40 30 25 Lempung (%) 10 10 10 BO (%) 5 (rendah) 6 (rendah) 4 (rendah) Permeabilitas (cm/jam) 35 (kode 1) 10 (kode 3) 20 (kode 2) Struktur Granuler halus (kode 2) Granuler halus (kode 2) Granuler halus (kode 2) Panjang Lereng rata-rata (m) 20 18 17 Kemiringan Lereng rata-rata(%) 24 13 15 Penggunaan lahan Pinus Kentang

Laporan Praktikum Konservasi Tanah dan Air

HALAMAN PENGESAHAN             Laporan praktikum Konservasi Tanah dan Air ini telah diselesaikan dan disahkan Disusun Oleh: NINING RAHAYU    H0 7121 38 KELOMPOK 10 Konservasi Tanah dan Air AT-5B Telah dinyatakan memenuhi syarat dan disahkan Pada tangga l : ___________________ Menyetujui,      Dosen Pembimbing           Dr. Ir. Jaka Suyana, M.Si.          NIP. 196408121988031002 Co -Assisten Arwa Farida L NIM H 0711018 KATA PENGANTAR Puji syukur pen yusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Konservasi Tanah dan Air ini tepat pada waktunya tanpa halangan suatu apapun. Laporan praktikum Konservasi Tanah dan Air ini dibuat bertujuan untuk melengkapi nilai mata kuliah Konservasi Tanah dan Air, serta untuk menambah pengetahuan tentang Konservasi Tanah dan Air. Dalam penyusunan laporan

Laporan Praktikum Kultur Jaringan

                                                                            ACARA I STERILISASI ALAT, PEMBUATAN LARUTAN STOK DAN PEMBUATAN MEDIA A.     Pendahuluan 1.       Latar Belakang             Kultur jaringan tanaman adalah suatu metode atau teknik mengisolasi bagian tanaman (protplasma, sel, jaringan, dan organ) dan menumbuhkannya pada media buatan dalam kondisi aseptik di dalam ruang yang terkontrol sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman lengkap. Kultur jaringan mengandung dua prinsip yaitu bahan tanam yang bersifat totipotensi dan budidaya yang terkendali. Penggunaan bahan totipotensi saja tidak cukup mendukung keberhasilan kegiatan dalam kultur jaringan, keadaan media tanam, lingkungan tumbuh (kelembaban, temperatur dan cahaya) serta sterilitas mutlak harus terjamin.              Salah satu pembatas dalam keberhasilan kultur jaringan adal