Langsung ke konten utama

Tugas Perhitungan Nilai Erosi



Contoh soal:
Dari hasil penelitian di suatu daerah penelitian, diketahui bahwa daerah penelitian tersebut terbagi menjadi 3 satuan peta lahan (SPL) dengan sifat-sifat  sbb:
Sifat tanah
SPL 1
SPL 2
SPL 3
Pasir (%)
35
40
45
Pasir sgt halus(%)
15
20
20
Debu (%)
40
30
25
Lempung (%)
10
10
10
BO (%)
5 (rendah)
6 (rendah)
4 (rendah)
Permeabilitas (cm/jam)
35 (kode 1)
10 (kode 3)
20 (kode 2)
Struktur
Granuler halus
(kode 2)
Granuler halus
(kode 2)
Granuler halus
(kode 2)
Panjang Lereng rata-rata (m)
20
18
17
Kemiringan Lereng rata-rata(%)
24
13
15
Penggunaan lahan
Pinus
Kentang
Kebun campuran kerapatan sedang
Pengelolaan tanah
Tanpa tindakan konservasi
Teras kontruksi baik
Teras kontruksi sedang
Nilai T (ton/ha/th)
4
12
8

 Data curah hujan tahun 2005 - 2009
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
Januari
890
515
590
279
398
Febuari
413
538
486
353
259
Maret
409
430
376
888
172
April
155
29
361
326
161
Mei
22
70
58
58
54
Juni
109
0
76
20
121
Juli
21
0
0
0
21
Agustus
0
0
36
0
0
September
175
0
0
0
9
Oktober
232
0
15
229
73
November
369
173
375
422
401
Desember
504
303
346
478
258

Pertanyaan :
1.    Hitunglah prediksi erosi (ton/ha/tahun) rata-rata di daerah tersebut menurut USLE.
2.    Hitunglah Indeks Bahaya Erosi (IBE) daerah tersebut dan sebutkan harkatnya
3.    Metode konservasi tanah apa yang terbaik untuk mengurangi erosi di daerah tersebut jelaskan alasan saudara.

Diketahui:
Macam penggunaan
Nilai C
Pinus
0,200
Kentang
0,400
Kebun campuran kerapatan sedang
0,200

Jawaban:
1.      Mencari nilai erodibilitas tanah (K)
a.       Pada SPL 1
100 K = 1.292 {2.1 M1.14 (10-4) (12-a) + 3.25 (b-2) + 2.5 (c-3)}
100 K = 1.292 [2.1 { (15+40) x (100 – 10) }1.14 x  (10-4) x (12 - 5) + 3.25 (2 - 2) + 2.5 (1 - 3) ]
100 K = 1.292 [2.1 (4950)1.14 x  (10-4) x (7) + 3.25 (0) + 2.5 (-2) ]
100 K = 1.292 (23.94237681 + 0 - 5 )
100 K = 1.292 x 18.94237681
100 K = 24.47355084
   K      = 0.244735508
b.      Pada SPL 2
100 K = 1.292 {2.1 M1.14 (10-4) (12-a) + 3.25 (b-2) + 2.5 (c-3)}
100 K = 1.292 [2.1 { (20 + 30) x (100 – 10) }1.14 x  (10-4) x (12 – 6) + 3.25 (2 - 2) + 2.5 (3 - 3) ]
100 K = 1.292 [2.1 (4500)1.14 x  (10-4) x (6) + 3.25 (0) + 2.5 (0) ]
100 K = 1.292 (18.40911077 + 0 + 0 )
100 K = 1.292 x 18.40911077
100 K = 23.78457111
   K      = 0.237845711
c.       Pada SPL 3
100 K = 1.292 {2.1 M1.14 (10-4) (12-a) + 3.25 (b-2) + 2.5 (c-3)}
100 K = 1.292 [2.1 { (20 + 25) x (100 – 10) }1.14 x  (10-4) x (12 – 4) + 3.25 (2 - 2) + 2.5 (2 - 3) ]
100 K = 1.292 [2.1 (4050)1.14 x  (10-4) x (8) + 3.25 (0) + 2.5 (-1) ]
100 K = 1.292 (21.76747269 + 0 – 2.5 )
100 K = 1.292 x 19.26747269
100 K = 24.89357471
   K      = 0.248935747
Keterangan:
K   : Faktor erodibilitas tanah
M   : (Presentase pasir sangat halus + debu) x (100 – presentase liat)
a    : Presentase bahan organic
b    : Kode Struktur tanah
c    : Kelas permeabilitas profil tanah

Tabel 1 Kode Permeabilitas Profil Tanah
Kode Permeabilitas
Kecepatan (cm/jam)
Kode
Sangat lambat
<0.5
6
Lambat
0.5 sampai 2.0
5
Lambat sampai sedang
2.0 sampai 6.3
4
Sedang
6.3 sampai 12.7
3
Sedang sampai cepat
12.7 sampai 25.4
2
Cepat
>25.4
1
Sumber: Arsyad (2006)

Tabel 2 Kode Struktur Tanah
Kelas Struktur Tanah (ukuran diameter)
Kode
Granuler sangat halus (<1mm)
1
Granuler halus (1 sampai 2 mm)
2
Granuler sedang sampai kasar (2 sampai 10mm)
3
Berbentuk block, blocky, plat, masif
4
Sumber: Arsyad (2006)


2.      Mencari nilai erosivitas tanah (IR)
Tabel 3 Data curah hujan tahun 2005 - 2009
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
Rata-rata
P
IR
Januari
890
515
590
279
398
534.4
53.44
494.6416076
Febuari
413
538
486
353
259
409.8
40.98
344.73877727
Maret
409
430
376
888
172
455
45.5
397.4548246
April
155
29
361
326
161
206.4
20.64
135.6430218
Mei
22
70
58
58
54
52.4
5.24
21.02242559
Juni
109
0
76
20
121
65.2
6.52
28.29886412
Juli
21
0
0
0
21
8.4
0.84
1.743460461
Agustus
0
0
36
0
0
7.2
0.72
1.413723473
September
175
0
0
0
9
36.8
3.68
13.00005851
Oktober
232
0
15
229
73
109.8
10.98
57.49253473
November
369
173
375
422
401
348
34.8
276.0196784
Desember
504
303
346
478
258
377.8
37.78
308.6515985
Jumlah





2611.2
261.12
2080.12057
Keterangan:
IR =  2.21 P1.36
IR = Indeks erosivitas   
P = 2.21 (curah hujan bulanan dalam cm)1.36


3.      Mencari nilai Panjang Lereng (L)
a.       Pada SPL 1
L = (X/22)^m
L = (20/22)^0.5
L = 0.953462589
b.      Pada SPL 2
L = (X/22)^m
L = (18/22)^m
L = 0.904534034
c.       Pada SPL 3
L = (X/m)^
L = (17/22)^0.5
L = 0.879049073
 
4.      Mencari nilai Kemiringan Lereng (S)
a.       Pada SPL 1
S = (0.43 + 0.30s + 0.043s^2)/6.613
S = (0.43 + 0.30(24) + 0.043(24)^2)/6.613
S = 32.398/6.613
S = 4.899138061
b.      Pada SPL 2
S = (0.43 + 0.30s + 0.043s^2) /6.613
S = (0.43 + 0.30(13) + 0.043(13)^2) /6.613
S = 11.597/6.613
S = 1.75366702
c.       Pada SPL 3
S = (0.43 + 0.30s + 0.043s^2) /6.613
S = (0.43 + 0.30(15) + 0.043(15)^2) /6.613
S = 14.605/6.613
S = 2.208528656


5.      Mencari Faktor Pengelolaan Tanaman (C)
Tabel 4 Nilai Faktor C (Pengelolaan Tanaman)
No
Macam penggunaan
Nilai faktor
1
Kentang
0.4
2
Hutan produksi tebang pilih
0.2
3
Kebun campuran kerapatan sedang
0.2
4
Sawah
0.01
5
Tanah terbuka tanpa tanaman
1.0
6
Kacang tanah
0.2
Sumber: Data Pusat Penelitian Tanah (1973 – 1981) tidak dipublikasikan

6.      Mencari Faktor Tindakan Konservasi (P)
Tabel 5 Nilai Faktor P untuk Berbagai Tindakan Konservas Tanah Khusus
No
Tindakan khusus konservasi tanah
Nilai P
1
Teras Bangku:
·         Kontruksi baik
·         Kontruksi sedang
·         Kontruksi kurang baik
·         Teras tradisional

0.04
0.15
0.35
0.40
2
Strip Tanaman Rumput Bahia
0.40
3
Pengelolaan tanah dan penanaman menurut garis kontur:
·         Kemiringan 0 -8%
·         Kemiringan 9-20%
·         Kemiringan lebih dari 20%



0.50
0.75
0.90
4
Tanpa tindakan konservasi
1.00
Sumber: Arsyad (2006)

PREDIKSI EROSI
1.      Pada SPL 1
A = R. K. L. S. C. P
    = 2080.12057 x 0.244735508 x 0.953462589 x 4.899138061 x 0.2 x 1
    = 475.5966922 ton/ha/tahun
2.      Pada SPL 2
A = R. K. L. S. C. P
    = 2080.12057 x 0.237845711 x 0.904534034 x 1.75366702x  0.4 x 0.04
    = 12.55670995 ton/ha/tahun
3.      Pada SPL 3
A = R. K. L. S. C. P
    = 2080.12057 x 0.248935747 x 0.879049073 x 2.208528656 x  0.2 x 0.15
    = 12.55670995 ton/ha/tahun
PREDIKSI INDEKS BAHAYA EROSI
Tabel 6 Kelas Bahaya Erosi
Kelas
Bahaya
I
<15
II
<15-60
III
60-180
IV
180-480
V
>480

Sumber: Anonim 1994 dalam A’yunin 2008

SPL
A (nilai erosi)
Ton/ha/tahun
Kelas bahaya erosi
Harkat
Teknik konservasi yang perlu dilakukan

1

475.5966922

IV


Seperti yang diketahui nilai erosi yang dapat dibiarkan untuk SPL 1 (T = 4 ton/ha/tahun), pada kenyataannya, telah terjadi erosi besar-besaran sehingga perlu dilakukannya teknik konservasi yang serius.
Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, SPL 1 termasuk kelas kemampuan lahan IV.
Konservasi yang bisa dilakukan antara lain: Tanah diolah seperlunya memngingat kemiringan lereng yang cukup curam yakni 24%.
Membuat parit pengelak, dengan membuat semacam saluran yang memotong arah lereng atau menurut kontur dengan kemiringan yang kecil terhadap kontur sehingga kecepatan air dalam saluran tersebut tidak melebihi 0.5m/detik.
Penutupan mulsa dengan sekat rumput Setasia spacelata, yang diterapkan pada lahan pengelolaan tembakau dapat menurunkan erosi rata-rata sebesar 39% (Wardojo 1995). Tindakan ini dimungkinkan karena pohon pinus termasuk tumbuhan relatif tinggi dan rumput bisa dijadikan seagai bahan pakan ternak.

2

12.55670995

I


Seperti yang diketahui nilai erosi yang dapat dibiarkan untuk SPL 1 (T = 12 ton/ha/tahun), pada kenyataannya, telah terjadi erosi sedikit lebih besar sehingga tetap diperlukannya teknik konservasi. Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, SPL 2 termasuk kelas kemampuan lahan III.
Lahan III memerlukan drainase dan pengelolaan tanah yang dapat memlihara atau memperbaiki struktur dan keadaan olah tanah. Untuk mencegah pelumpuran dan pemadatan dan memperbaiki permeabilitas diperlukan tidak mengolah tanah sewaktu tanah masih basah.
Pada tanah berlereng 8 - <15%, tindakan konservasi tanah dapat dilakukan dengan membuat penanaman dalam strip, penggunaan mulsa, pergiliran tanaman atau pembuatan teras atau kombinasi dari tindakan-tindakan tersebut.
SPL 2 digunakan untuk penanaman kentang, dimana tanaman umbi-umbian ini banyak mengangkut hara dari tanah, maka itu perlu penambahan bahan organik dan pengolahan tanah menurut kontur.
Teras bangku miring kedalam cocok untuk tanah dengan permeabilitas rendah agar air tidak segera terinfiltrasi tidak mengalir keluar melalui talud.

3

12.55670995

I


Seperti yang diketahui nilai erosi yang dapat dibiarkan untuk SPL 1 (T = 8 ton/ha/tahun), pada kenyataannya, telah terjadi erosi lebih besar, sehingga perlu dilakukannya teknik konservasi yang memadai.
Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, SPL 3 termasuk kelas kemampuan lahan III. Lahan III memerlukan drainase dan pengelolaan tanah yang dapat memelihara atau memperbaiki struktur dan keadaan olah tanah. Untuk mencegah pelumpuran dan pemadatan dan memperbaiki permeabilitas umumnya diperlukan penambahan bahan organik dan tidak mengolah tanah sewaktu tanah masih basah.
Pada tanah berlereng 8 - <15%, tindakan konservasi tanah dapat dilakukan dengan membuat penanaman dalam strip, pergiliran tanaman atau pembuatan teras atau kombinasi dari tindakan-tindakan tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Konservasi Tanah dan Air

HALAMAN PENGESAHAN             Laporan praktikum Konservasi Tanah dan Air ini telah diselesaikan dan disahkan Disusun Oleh: NINING RAHAYU    H0 7121 38 KELOMPOK 10 Konservasi Tanah dan Air AT-5B Telah dinyatakan memenuhi syarat dan disahkan Pada tangga l : ___________________ Menyetujui,      Dosen Pembimbing           Dr. Ir. Jaka Suyana, M.Si.          NIP. 196408121988031002 Co -Assisten Arwa Farida L NIM H 0711018 KATA PENGANTAR Puji syukur pen yusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Konservasi Tanah dan Air ini tepat pada waktunya tanpa halangan suatu apapun. Laporan praktikum Konservasi Tanah dan Air ini dibuat bertujuan untuk melengkapi nilai mata kuliah Konservasi Tanah dan Air, serta untuk menambah pengetahuan tentang Konservasi Tanah dan Air. Dalam penyusunan laporan

Laporan Praktikum Kultur Jaringan

                                                                            ACARA I STERILISASI ALAT, PEMBUATAN LARUTAN STOK DAN PEMBUATAN MEDIA A.     Pendahuluan 1.       Latar Belakang             Kultur jaringan tanaman adalah suatu metode atau teknik mengisolasi bagian tanaman (protplasma, sel, jaringan, dan organ) dan menumbuhkannya pada media buatan dalam kondisi aseptik di dalam ruang yang terkontrol sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman lengkap. Kultur jaringan mengandung dua prinsip yaitu bahan tanam yang bersifat totipotensi dan budidaya yang terkendali. Penggunaan bahan totipotensi saja tidak cukup mendukung keberhasilan kegiatan dalam kultur jaringan, keadaan media tanam, lingkungan tumbuh (kelembaban, temperatur dan cahaya) serta sterilitas mutlak harus terjamin.              Salah satu pembatas dalam keberhasilan kultur jaringan adal