Langsung ke konten utama

Soal mengenai PPW 2



Ujian Kompetensi Dasar III
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
AT-4B


1.      Sebutkan dan Jelaskan mata kuliah Ilmu Tanah yang berperanan dalam perencanaan dan pengembangan wilayah!
Jawaban:
a.       Ilmu tanah
Berperan untuk mengidentifikasi lahan sebagai dasar pertimbangan pemanfaatan lahan.
b.      Kesuburan tanah
Berperan sebagai daras penilaian tanah lebih prospek untuk pemanfaatan lahan pertanian atau non-pertanian.
c.       Pengelolaan Tanah
Berperan dalam analisis biaya pengelolaan tanah, meninjau apakah pemanfaatan lahan sudah mencapai titik optimum atau belum
d.      Kesehatan Tanah
Berperan dalam menilai tanah sehat atau sakit untuk pemanfaatan lahan pertanian atau non-pertanian.
e.       Biologi dan Kesehatan Tanah
Berperan sebagai dalam penilaian hara dan komponen hayati yang terdapat dalam tanah, untuk pertimbangan pemanfaatan lahan sector pertanian atau sektor non-pertanian.
f.       Survey Tanah dan Evaluasi Lahan
g.      Sistem Informasi dan Sumberdaya Lahan
h.      Morfologi dan Klasifikasi Tanah
Berperan dalam mengidentifikasi tanah berdasar ordo, sub ordo, dll untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan.
i.        Ilmu Ukur Tanah dan Kartografi
j.        Kapita selekta tanah
k.      Bioteknologi Tanah

2.      Program pengembangan tanaman salak di Desa Wonorejo, Jatiyoso, Karanganyar. Sebutkan dan jelaskan peluang dan ancamannya ditinjau dari analisis SWOT!
Jawaban:
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Oppurtunity, Threat) merupakan metode penelitian pemanfaatan lahan dengan mempertimbangkan aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Peluang yang terdapat dalam pemanfaatan lahan di Desa Wonorejo cukup prospektif. Dimana peluang tersebut antara lain:
a.       Di Tawangmangu belum pesatnya pekebun Salak, sehingga minim kompetisi.
b.      Harga jual salak yang lumayan dan dengan biaya pembudidayaan lahan yang tidak butuh biaya tinggi.
Kekuatannya antara lain:
a.       Ketersediaan air bersih cukup memadai sehingga usaha pengairan pertanian dapat kontinyu.
Ancaman yang terdapat antara lain:
a.       Kemiringan lahan untuk pertanaman salak yang cukup landai, sehingga mudah terjadi erosi.
b.      Pembuahan sulit terjadi secara alami, sehingga perlu dilakukan pembuahan buatan oleh manusia, dimana keberhasilannya tergantung keterampilan kerja.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Perhitungan Nilai Erosi

Contoh soal: Dari hasil penelitian di suatu daerah penelitian, diketahui bahwa daerah penelitian tersebut terbagi menjadi 3 satuan peta lahan (SPL) dengan sifat-sifat   sbb: Sifat tanah SPL 1 SPL 2 SPL 3 Pasir (%) 35 40 45 Pasir sgt halus(%) 15 20 20 Debu (%) 40 30 25 Lempung (%) 10 10 10 BO (%) 5 (rendah) 6 (rendah) 4 (rendah) Permeabilitas (cm/jam) 35 (kode 1) 10 (kode 3) 20 (kode 2) Struktur Granuler halus (kode 2) Granuler halus (kode 2) Granuler halus (kode 2) Panjang Lereng rata-rata (m) 20 18 17 Kemiringan Lereng rata-rata(%) 24 13 15 Penggunaan lahan Pinus Kentang

Laporan Praktikum Konservasi Tanah dan Air

HALAMAN PENGESAHAN             Laporan praktikum Konservasi Tanah dan Air ini telah diselesaikan dan disahkan Disusun Oleh: NINING RAHAYU    H0 7121 38 KELOMPOK 10 Konservasi Tanah dan Air AT-5B Telah dinyatakan memenuhi syarat dan disahkan Pada tangga l : ___________________ Menyetujui,      Dosen Pembimbing           Dr. Ir. Jaka Suyana, M.Si.          NIP. 196408121988031002 Co -Assisten Arwa Farida L NIM H 0711018 KATA PENGANTAR Puji syukur pen yusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Konservasi Tanah dan Air ini tepat pada waktunya tanpa halangan suatu apapun. Laporan praktikum Konservasi Tanah dan Air ini dibuat bertujuan untuk melengkapi nilai mata kuliah Konservasi Tanah dan Air, serta untuk menambah pengetahuan tentang Konservasi Tanah dan Air. Dalam penyusunan laporan

Laporan Praktikum Kultur Jaringan

                                                                            ACARA I STERILISASI ALAT, PEMBUATAN LARUTAN STOK DAN PEMBUATAN MEDIA A.     Pendahuluan 1.       Latar Belakang             Kultur jaringan tanaman adalah suatu metode atau teknik mengisolasi bagian tanaman (protplasma, sel, jaringan, dan organ) dan menumbuhkannya pada media buatan dalam kondisi aseptik di dalam ruang yang terkontrol sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman lengkap. Kultur jaringan mengandung dua prinsip yaitu bahan tanam yang bersifat totipotensi dan budidaya yang terkendali. Penggunaan bahan totipotensi saja tidak cukup mendukung keberhasilan kegiatan dalam kultur jaringan, keadaan media tanam, lingkungan tumbuh (kelembaban, temperatur dan cahaya) serta sterilitas mutlak harus terjamin.              Salah satu pembatas dalam keberhasilan kultur jaringan adal