Langsung ke konten utama

Penyelesaian Masalah Tanah Masam di Kumai


Tanah masam yang ada di Kumai, Kalimantan Tengah dengan jenis tanah Podsolik, termasuk tanah masam dengan kandungan basa-basa (K, Ca, dan Mg) rendah dan kandungan hara S rendah. Tanah ini dikapur dengan Calsit (CaCO3) cukup tinggi untuk menaikkan pH tanahnya, tetapi pada kenyataannya jsutru Nampak gejala defisiensi unsur hara lainnya.

A.    Kemungkinan hara apa yang terjadi defisiensi?
Fe, Cu, Zn, Mn, P, B

B.     Mengapa demikian?
Pengapuran calsit yang berlebihan dapat membuat tanah menjadi basa. secara umum,dibawah pH  5.5,wilayah “hidup” nya cendawan/jamur sedangkan diatas pH  5.5,wilayah “hidup” bakteri. 
pengapuran yang berlebihan menyebabkan beberapa hal yang merugikan, antara lain :
1.      Kekurangan besi, mangan, tembaga dan seng yang diperlukan dalam proses fisiologis tanaman.
2.      Tersedianya fosfat dapat menjadi berkurang kembali karena terbentuknya kompleks kalsium fosfat tidak larut.
3.      Absorpsi fosfor oleh tanaman dan metabolisme tanaman terganggu.
4.      Pengambilan dan penggunaan boron dapat terhambat.
5.      Perubahan pH yang melonjak dapat merugikan terhadap aktivitas mikroorganisme tanah, dan ketersediaan unsur hara yang tidak seimbang.
Pada tanah basa dengan nilai derajat keasaman (pH>7) unsur P (fosfor) akan banyak terikat oleh Ca (kalsium), sementara unsur mikro molibdenum (Mo) berada dalam jumlah banyak. Unsur Mo pada tanah basa menyebabkan tanaman keracunan.

Ada 3 alasan pH tanah sangat penting untuk diketahui:
a. Menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap oleh tanaman. Umumnya unsur hara yang diserap oleh akar pada pH 6-7, karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara mudah larut dalam air.
b. Derajat keasaman atau pH tanah juga menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi tanaman. Pada tanah masam. Banyak ditemukan unsur aluminiun yang selain bersifat racun juga mengikat phosphor, sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. Pada tanah masam unsur-unsur mikro menjadi mudah larut sehingga ditemukan unsur mikro, seperti Fe, Zn, Mn, Cu dalam jumlah yang terlalu besar. Akibatnya juga menjadi racun bagi tanaman. Pada tanah alkali, ditemukan juga unsur yang dapat meracuni tanaman, yaitu natrium (Na) dan molibdenum (Mo).
c. Derajat keasaman atau pH tanah sangat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme di dalam tanah. Pada pH 5,5-7 bakteri dan jamur pengurai bahan organik dapat berkembang dengan baik.
Dapat disimpulkan, secara umum pH yang ideal bagi pertumbuhan tanaman adalah mendekati netral (6,5-7). Namun, kenyataannya setiap jenis tanaman memiliki kesesuaian pH yang berbeda-beda seperti yang tertera.

C.     Kemungkinan menunjukkan gejala bagaimana pada tanaman?
1.      Tanaman menunjukkan gejala klorosis, yaitu daun-daun menguning. Sebab, pengapuran yang berlebihan menurunkan kandungan zat besi (Fe) dalam tanah. Padahal, zat besi (Fe) sangat diperlukan tanaman untuk pembentukan klorofil (zat hijau daun). Maka, maka tanaman yang kekurangan zat besi tidak dapat membentuk klorofil sehingga daun menguning.
2.      Tanaman dapat keracunan Seng(Zn), tembaga (Cu), dan mangan (Mn). Sebab, pengapuran yang berlebihan dapat meningkatkan zat-zat tersebut.
3.      Pertmbuhan tanaman kurang baik, jika tanaman telah berbunga atau berbuah, maka bunga dan polongnya mudah rontok. Sebab, pengapuran yang berlebihan menurunkan kandungan phospat dan molybdenum akibat adanya pembentukan senyawa kompleks yang tidak larut. Disamping itu pengapuran yang berlebihan juga mengganggu penyerapan phospat dan boron oleh tanaman.
4.      Menurut Foth (1994) jika kekurangan fosfor, pembelahan sel pada tanaman terhambat dan pertumbuhannya kerdil.

D.    Apa yang harus Saudara lakukan?
Pemupukan NPK serta pemberian bahan organik dan atau pengembalian sisa panen perlu mengiringi tindakan tersebut.
Untuk mengatasi tanah-tanah basa menurut maspary bisa dilakukan dengan cara pemberian sulfur atau belerang. Pemberian belerang bisa dalam bentuk bubuk belerang atau bubuk sulfur yang mengandung belerang hampir 100 % .  Pemberian pupuk yang mengandung belerang kurang efektif jika digunakan untuk menurunkan pH. Beberapa pupuk yang mengandung belerang yang bisa digunakan antara lain ZA ( Amonium sulfat ), Magnesium sulfat, Kalium sulfat, tembaga sulfat dan seng sulfat. Pemberian bahan organik/ pupuk organik juga bisa membantu menormalkan pH tanah







Anonym. 2013. Jenis-jenis Tanah. http:// meyovy.wordpress.com. Diakses pada 13 Juni 2013.
Anonym. 2012.Keasaman Tanah (pH) Hubungannya Dengan Penyakit Tular Tanah.  http://kliniktanioraganik.com. Diakses pada 16 Juni 2013.
Maspary.2011. Mengatasi Tanah Masam dan Basa. http://www.gerbangpertanian.com. Diakses pada 20 Juni 2013.
Mega, dewi. 2013. Pengapuran Tanah. http:// http://dewimegaa.wordpress.com. Diakses pada 16 Juni 2013.
Cahyono, Ir. Bambang. 2003. Kacang Buncis: Teknik Budi Daya & Analis Usaha Tani. Yogyakarta: Kanisius.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Perhitungan Nilai Erosi

Contoh soal: Dari hasil penelitian di suatu daerah penelitian, diketahui bahwa daerah penelitian tersebut terbagi menjadi 3 satuan peta lahan (SPL) dengan sifat-sifat   sbb: Sifat tanah SPL 1 SPL 2 SPL 3 Pasir (%) 35 40 45 Pasir sgt halus(%) 15 20 20 Debu (%) 40 30 25 Lempung (%) 10 10 10 BO (%) 5 (rendah) 6 (rendah) 4 (rendah) Permeabilitas (cm/jam) 35 (kode 1) 10 (kode 3) 20 (kode 2) Struktur Granuler halus (kode 2) Granuler halus (kode 2) Granuler halus (kode 2) Panjang Lereng rata-rata (m) 20 18 17 Kemiringan Lereng rata-rata(%) 24 13 15 Penggunaan lahan Pinus Kentang

Laporan Praktikum Konservasi Tanah dan Air

HALAMAN PENGESAHAN             Laporan praktikum Konservasi Tanah dan Air ini telah diselesaikan dan disahkan Disusun Oleh: NINING RAHAYU    H0 7121 38 KELOMPOK 10 Konservasi Tanah dan Air AT-5B Telah dinyatakan memenuhi syarat dan disahkan Pada tangga l : ___________________ Menyetujui,      Dosen Pembimbing           Dr. Ir. Jaka Suyana, M.Si.          NIP. 196408121988031002 Co -Assisten Arwa Farida L NIM H 0711018 KATA PENGANTAR Puji syukur pen yusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Konservasi Tanah dan Air ini tepat pada waktunya tanpa halangan suatu apapun. Laporan praktikum Konservasi Tanah dan Air ini dibuat bertujuan untuk melengkapi nilai mata kuliah Konservasi Tanah dan Air, serta untuk menambah pengetahuan tentang Konservasi Tanah dan Air. Dalam penyusunan laporan

Laporan Praktikum Kultur Jaringan

                                                                            ACARA I STERILISASI ALAT, PEMBUATAN LARUTAN STOK DAN PEMBUATAN MEDIA A.     Pendahuluan 1.       Latar Belakang             Kultur jaringan tanaman adalah suatu metode atau teknik mengisolasi bagian tanaman (protplasma, sel, jaringan, dan organ) dan menumbuhkannya pada media buatan dalam kondisi aseptik di dalam ruang yang terkontrol sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman lengkap. Kultur jaringan mengandung dua prinsip yaitu bahan tanam yang bersifat totipotensi dan budidaya yang terkendali. Penggunaan bahan totipotensi saja tidak cukup mendukung keberhasilan kegiatan dalam kultur jaringan, keadaan media tanam, lingkungan tumbuh (kelembaban, temperatur dan cahaya) serta sterilitas mutlak harus terjamin.              Salah satu pembatas dalam keberhasilan kultur jaringan adal