Langsung ke konten utama

Papper Materi Penyuluhan Pertanian


Materi Penyuluhan Pertanian













Kelompok 5
Anggota:
Nining Rahayu H0712138
Riska Anggraini Saputri H0712158
Rudiyanto H0712163





Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2013
 
 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
           Sektor pertanian hingga kini masih memiliki peranan yang starategis dalam pembangunan nasional, baik bagi pertumbuhan ekonomi maupun pemerataan pembangunan.  Peran strategis sektor pertanian bagi pertumbuhan ekonomi antara lain: Penyedia pangan bagi penduduk Indonesia, penghasil devisa negara melalui ekspor, penyedia bahan baku industri, peningkatan kesempatan kerja dan usaha, peningkatan PDB, pengentasan kemiskinan dan perbaikan SDM pertanian melalui kegiatan Penyuluhan Pertanian. Pengalaman menunjukan bahwa penyuluhan pertanian di Indonesia telah  memberikan  sumbangan yang sangat signifikan pada pencapaian dari berbagai program pembangunan pertanian.  Sebagai contoh melalui program Bimbingan Massal (Bimas) penyuluh pertanian dapat mengantarkan bangsa Indonesia  mencapai swasembada beras pada tahun 1984, yang dilakukan melalui koordinasi yang ketat dengan instani terkait.  Pada pelaksanaan program Bimas penyuluhan pertanian yang dilaksanakan terkesan dilakukan dengan pendekatan dipaksa, terpaksa dan biasa. Petani dipaksa melakukan tekhnologi tertentu, sehingga petani terpaksa melakukannya dan kemudian petani menjadi biasa melakukannya.
           Pada era dicanangkannya revitalisasi penyuluhan pertanian,  pendekatan dari atas tidak relevan lagi, petani dan keluarganya diharapkan mengelola usaha taninya dengan penuh kesadaran, melakukan pilihan-pilihan yang tepat dari alternatif yang ada melalui bantuan penyuluh pertanian dan pihak lain yang berkepentingan. Dengan demikian, petani yakin akan mengelola usaha taninnya dengan produktif, efesien dan menguntungkan. Penyelenggaraan penyuluhan pertanian akan berjalan dengan baik apabila ada persamaan persepsi antara pusat, provinsi, kabupaten/kota bahkan sampai ke tingkat desa dalam satu sistem penyuluhan pertanian yang disepakati bersama dengan melibatkan petani , swasta dan pihak-pihak yang berkepentingan. Terkadang petani-pun tidak mengetahui kebutuhan apa yang ia butuhkan dalam hal bertani,  untuk itulah tantangan para penyuluh, perlu dicanangkannya pemilihan materi yang tepat guna tercapainya tujuan-tujuan yang disebutkan diatas.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Masalah-masalah apa yang sering timbul dalam kegiatan penyuluhan terkait dengan materi yang tidak sesuai?
2.      Bagaimana cara menemukan materi yang tepat untuk suatu daerah?

C.     TUJUAN
1.      Untuk mengetahui seberapa penting gunanya materi yang tepat untuk disosialisasikan guna mencapai kesejahteraan petani
2.      Untuk mengetahui metode yang tepat untuk dapat mensosialisasikan materi yang tepat kepada suatu kelompok tani.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    MASALAH-MASALAH DALAM MATERI PENYULUHAN
           Tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran berkaitan erat dengan tingkat pengalamannya.  Memberikan penyuluhan kepada petani yang berpengalaman tentu akan berbeda dengan kepada petani yang minim pengalaman.  Untuk menyiasatinya, petani yang memiliki pengalaman lebih bisa diminta bantuannya untuk memaparkan pengalamannya itu kepada petani lain. Contoh: Dalam forum tidak formal misalnya suatu obrolan di warung kopi yang dikunjungi oleh sekelompok petani, penyuluh bisa memancing beberapa pertanyaan kepada mereka seputar penggunaan urea tablet di lahan sawah mereka.  Petani yang menggunakan urea tablet akan saling menceritakan pengalaman serta  keberhasilannya, dan mungkin terdengar bahkan direspon oleh mereka yang belum menggunakan urea tablet.  Dalam forum ini terlihat penyuluh tidak secara langsung menyarankan petani agar mereka mau menggunakan urea tablet, tetapi biasanya mengarahkan obrolan mereka, sehingga mereka tidak merasa digurui oleh penyuluh. Keadaan sosial budaya antara lain bisa dilihat dari tatacara, kebiasaan dan adat istiadat sasaran.  Misalnya di daerah yang nilai-nilai agama Islamnya masih cukup kuat, sebaiknya penyuluh tidak menjadwalkan waktu pemutaran film penyuluhan pada hari Jumat karena hal itu masih dianggap tabu oleh masyarakat.
           Sebagian besar petani kurang mempunyai pengetahuan serta wawasan yang memadai untuk dapat memahami permasalahan mereka, memikirkan pemecahannya, apalagi memilih pemecahan masalah yang tepat.  Penyuluh dapat membantu petani dengan menghilangkan hambatan  kurangnya pengalaman dan pendidikan, yaitu dengan cara menyediakan informasi dan memberikan pandangan kepada mereka mengenai masalah yang dihadapi.  Contohnya, pada musim tanam yang lalu, dalam satu hamparan sawah terjadi kegagalan panen padi.  Petani frustasi karena tidak mengerti mengapa panen bisa gagal, padahal cara penanaman dilakukan sesuai saran/anjuran penyuluh.  Penyuluh membantu petani menelusuri sebab kegagalan panen, ternyata terdeteksi hama baru yang belum pernah dikenali petani.  Di sini, penyuluh tidak langsung bertindak untuk mengintruksikan pemberantasan hama, akan tetapi  terlebih dahulu menjelaskan atau memberi informasi yang bersifat teknis mengenai hama tersebut dan menunjukkan cara penanggulangannya.
Adakalanya pesan yang ingin disampaikan terasa sensitive dan mungkin akan menimbulkan keresahan petani.  Penyuluh harus mampu mengurangi kekhawatiran petani tersebut dengan cara mengungkapkan pesan dengan bahasa yang baik.  Contohnya penyuluh akan memberitahu petani tentang bahaya erosi akibat dibiarkannya lahan lama yang tidak ditanami lagi dengan sekaligus memberitahukan cara-cara penanggulangan bahaya tersebut sebelum timbul kerusakan yang parah.  Contoh lain misalnya petani harus tahu mengenai bahan kimia tertentu yang akan sangat berbahaya bagi kesehatan, akan tetapi supaya petani tidak merasa khawatir untuk mempergunakannya, penyuluh juga menyampaikan komposisi yang benar dalam pemakaian bahan kimia. Pada akhir tahun 1998 terjadi wabah belalang besar-besaran yang menyerang tanaman padi di Provinsi Lampung, yang tentu saja sangat meresahkan petani di daerah tetangganya.  Penyuluh mengantisipasi dengan menyarankan pemakaian pestisida ringan disamping menyampaikan upaya pemerintah menanggulangi hal tersebut yaitu dengan menampung hasil penangkapan belalang dari masyarakat untuk dijadikan pakan ternak, sehingga mengurangi kekhawatiran petani akan penyebaran belalang ke wilayahnya.

B.     PENDEKATAN MASALAH
           Penyuluhan secara sistematis adalah suatu proses yang
1.      Membantu petani menganalisis situasi yang sedang dihadapi dan melakukan perkiraan ke depan
2.      Membantu petani menyadarkan terhadap kemungkinan timbulnya masalah dari analisis tersebut
3.      Meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan wawasan terhadap suatu masalah, serta membantu menyusun kerangka berdasarkan pengetahuan yang dimiliki petani
4.      Membantu petani memperoleh pengetahuan yang khusus berkaitan dengan cara pemecahan masalah yang dihadapi serta akibat yang ditimbulkannya sehingga mereka mempunyai berbagai alternatif tindakan
5.      Membantu petani memutuskan pilihan tepat yang menurut pendapat mereka sudah optimal
6.      Meningkatkan motivasi petani untuk dapat menerapkan pilihannya
7.      Membantu petani untuk mengevaluasi dan meningkatkan keterampilan mereka dalam membentuk pendapat dan mengambil keputusan”( Van Den Ban et.al 2003).
           Prinsip-prinsip penyuluhan lainnya, mengacu pada minat dan kebutuhan masyarakat, organisasi masyarakat bawah, keragaman dan perubahan budaya, kerjasama dan partisipatif masyarakat, demokrasi dalam penerapan ilmu, belajar sambil bekerja, menggunakan metode yang sesuai, pengembangan kepemimpinan, spesialisasi yang terlatih, memperhatikan kelurga sebagai unit sosial dan dapat mewujudkan kepuasan (Dahana dan Bhatnagar 1980). Berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian Spesifik Lokal (2001), terdapat beberapa prinsip-prinsip dalam penyuluhan partisipatif antara lain yatiu: menolong diri sendiri, partisipasi, kemitrasejajaran/ egliter, demokrasi, keterbukaan, desentralisasi, kemandirian/ keswadayaan, akuntabilitas, menemukan sendiri dan spesifik lokasi, membangun pengetahuan dan adanya kerjasama dan koordinasi tehadap pihak-pihak terkait. Penyuluhan pertanian akan efektif apabila mengacu pada minat dan kebutuhan masyarakat. Harus dikaji secara mendalam apa yang harus menjadi minat dan kebutuhan yang dapat menyenangkan setiap individu maupun segenap masyarakat. Penyuluh pertanian harus mengetahui kebutuhan apa saja yang dapat dipenuhi  dengan ketersediaan sumberdaya yang ada. Dengan demikin akan dapat diprioritaskan minat serta kebutuhan yang mana yang diutamakan dalam kegitan penyuluhan.
           Penyuluh pertanian harus mampu menumbuhkan cita-cita yang dilandasi untuk selalu berfikir kreaif dan dinamis yang mengacu pada kegiatan-kegiatan yang ada dan dapat ditemui di lapangan  atau harus selalu disesuaikan dengan keadaan yang dihadapi. Petani mempunyai harapan dari cara agen penyuluhan membantunya, tetapi atasan dari agen penyuluhan itu juga mengharapkan peranannya. Dengan demikian, posisi agen penyuluhan berada ditengah-tengah dan akan mengalami kesulutan jika terjadi pertentangan antara dua kelompok ini. Beberapa studi menunjukkan bahwa agen penyuluhan di negara industri maju lebih memperhatikan pendapat petani daripda atasannya mengenai pekerjaan penyuluhan karena mereka bekerja dengan petani setiap harinya. Mosher mengusulkan 6 kateori peranan penyuluh pertanian, yaitu:
1.       Pengisi kehampaan pedesaan
Menurut teori tersebut penyuluh pertanian adalah seseorang ysng hidup dikalangan petani, mengenal dengan akrab kegiatan-kegiatan mereka dan masalah-masalah yang mereka hadapi dalam memajukan pertanian, kemudian membantu mereka melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan oleh mereka untuk memajukan pertanian.
2.       Penyebar hasil-hasil penelitian
Peranan ini dipandang hanya relevan bagi para petani yang telah modern. Mereka telah menghasilkan produksi yang berorientasi pasar, akses pada input produksi dan slalu merespon terhadap perubahan-perubahan sepanjang harga terjangkau mereka.
3.       Pelatih pengambilan keputusan
Peranan ini membantu para petani agar dapat meningkatkan keterampilannya dalam mengambil keputusan-keputusan tentang produksi, pemasaran dan infestasi dalam usaha taninya.
4.       Rekan pemberi semangat
Menurut Mosher, petani membutuhkan suatu dorongan semangat (encouragement). Mereka membutuhkan rekan yang akan menyemangati dan mendampingi mereka untuk percobaan dalam menerapkan teknologi baru dan memfasilitasi mereka untuk berhasil dalam percobaan tersebut.
5.       Pendorong peningkatan produksi suatu komoditas
Pandangan lain tentang ujuan pnyuluhan pertanian adalah mendukung rencana pemerintah untuk meningkatkan produksi suatu komoditi pertanian atau ternak tertentu. Dalam hal ini pemerintah meminta penyuluh untuk menggerakkan petani untuk membudidayakan produksi komoditas tertentu yang dianjurkan pemerintah tersebut.
6.       Pelayan pemerintah
Penyuluh sangat terbatas dan mereka juga pegawai pemerintah, sementara dipihak lain sumberdaya manusia setempat yang diakses pada pendidikan lanjutan atau tinggi juga terbatas, menyebabkan pemerintah menuntut penyuluh untuk menjalankan beragam tugas diluar peranan mereka yang seharusnya.

C.     PEMECAHAN MASALAH
           Pelaksanaan penyuluhan pertanian dilakukan harus sesuai dengan program penyuluhan pertanian. Program penyuluhan pertanian dimaksudkan untuk memberikan arahan, pedoman, dan sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, Program penyuluhan pertanian terdiri dari program penyuluhan pertanian desa, program penyuluhan pertanian kecamatan, program penyuluhan pertanian kabupaten/kota, program penyuluhan pertanian propinsi dan program penyuluhan pertanian nasional (Undang-undang No 16 Tahun 2006). Secara umum pada pasal 22 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No 16 Tahun 2006 tentang SP3K menyatakan; (1) program penyuluhan pertanian disusun setiap tahun memuat rencana penyuluhan pertanian yang mencakup pengorganisasian dan pengelolaan sumberdaya untuk memfasilitasi kegiatan penyuluhan pertanian dan ayat (2) ; Program penyuluhan pertanian sebagaimana dimaksud ayat (1) harus terukur, realistis, demokratis, dan bertanggung jawab. Dalam pelaksanaannya penyuluh pertanian dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipatif dan melalui mekanisme kerja dan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi petani dan pelaku usaha pertanian.    
           Pada prinsipnya materi penyuluhan pertanian harus dibuat berdasarkan kebutuhan dan kepentingan petani dan pelaku usaha pertanian lainya dengan memperhatikan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya pertanian, Menurut Undang-undang No 16 Tahun 2006 tentang  SP3K pada pasal 26, tentang materi penyuluhan pertanian harus:
1.      Meteri penyuluhan pertanian yang akan disampaikan kepada petani dan pelaku usaha pertanian lainya harus diverifikasi terlebih dahulu oleh instansi yang berwenang di bidang penyuluhan pertanian.
2.      Verifikasi materi penyuluhan pertanian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerugian sosial, ekonomi, lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat.
3.      Meteri penyuluhan pertanian yang belum diverifikasi dilarang untuk disampaikan kepada petani dan pelaku usaha pertanian lainya.
           Fase verifikasi dan implementasi merupakan tahap terakhir  dimana lembaga pembinaan masyarakat  beserta aparatnya memikul tanggung jawab terbesar  dalam sosialisasi dan model penerapannya. Dalam melaksanakan profesi penyuluhan pertanian, para penyuluh dapat memberikan suatu materi yang dapat mendorong peningkatan produktifitas dan efesiensi para petani, penciptaan teknologi dan pengembangan infrastruktur (fisik dan kelembagaan), untuk itu perlu adanya partisipasi petani dan semua pihak untuk meningkatkan produktifitas. Penyuluh lapangan sebagai ujung tombak pemberdayaan memegang posisi kunci  dalam menghimpun, merangkum, menyaring dan menganalisis situasi sosial teknis petani setempat.  Pada saat yang sama lembaga-lembaga sektor merancang model dan kegiatan pemberdayaan dengan input dari seluruh stakeholder. Fase ini juga memberikan kesempatan untuk menggali lebih dalam peluang pemanfaatan entry-point dalam memperlancar proses pemberdayaan (Suradisastra 2008).
           Syahyuti (2006), mengemukakan partisipasi diperlukan untuk menjamin keberlanjutan pembangunan, karena pembangunan berkelanjutan sangat tergantung pada proses sosial. Mengacu pada tiga aspek masyarakat yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan harus diintegrasikan di mana individu dan lembaga saling berperan agar terjadi suatu perubahan, partisipasi telah diterima sebagai alat yang esensial. Partisipasi juga dapat diartikan sebagai keikutsertaan dalam sesuatu yang ditawarkan, dalam hal ini tindakan petani untuk berpartisipasi yang tidak lepas dari kemampuan diri serta perhitungan untung rugi. Dalam keadaan sewajarnya, petani tidak akan melakukan hal-hal di luar kemampuannya atau yang merugikan dirinya, kemampuan petani berkaitan dengan situasi lingkungan serta keadaan yang melekat pada dirinya (Warsito 1977). Oleh karena itu kemampuan dan kemauan petani mengadopsi teknologi budi daya anjuran merupakan syarat mutlak tercapainya upaya pengembangan pertanian di suatu daerah. Beberapa komponen pokok yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan pembangunan pertanian adalah pemerintah, organisasi non pemerintah, sektor swasta dan petani.  Pemerintah berperan sebagai perencana sekaligus pelaksana.  Peran organisasi non pemerintah (LSM) tidak kalah pentingnya dalam kontek mikrospesifik lokasi.  Peran swasta sangat strategis terutama dalam penyediaan barang, jasa, modal dan pemasaran.  Peran petani adalah sebagai pelaku utama dan sekaligus sebagai penerima manfaat (Supandi 2008).


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
           Tujuan mulia penyuluhan pertanian sebagai upaya membantu masyarakat  agar mereka dapat membantu dirinya sendiri dan meningkatkan harkatnya sebagai manusia tidak dapat tercapai apabila hanya dilakukan  sepihak karena prinsip penyuluhan pertanian adalah bekerja bersama sasaran (klien) bukan bekerja untuk sasaran. Pelaksanaan penyuluhan pertanian dilakukan harus sesuai dengan program penyuluhan pertanian untuk memberikan arahan, pedoman, dan sebagai alat pengendali pencapaian tujuan. Kegiatan penyuluhan pertanian akan dihadapkan pada kamampuan untuk mengolah tantangan, peluang, masalah dan kendala pada proses desiminasi teknologi yang disampaikan. Kesatuan arah, tujuan dan cara mencapai tujuan yang terintergarasi dengan baik antara penyuluh pertanian, pelaku usaha dan lembaga pendukung penyuluhan akan mampu memberikan perbaikan-perbaikan mendasar ekonomi petani menuju terciptanya kesejahteraan keluarga petani.

B.     SARAN
           Agar semua lapisan masyarakat sama-sama bersinergi bahu-membahu dalam terwujudnya pertanian yang mampu mensejahterakan.
 


DAFATAR PUSTAKA


Anonym, 2010. Peranan penyuuhan dalam pembangunan Pertanian Sebagai         Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Petani. http:// ayyayy.wordpress.        Diakses pada 6 Juni 2013.

Santoso, Urip. 2009. Efektifitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian Melalui    Integritas Dinamis Antara Penyuluh Pertanian Dan Petani. http://          http://uwityangyoyo.wordpress.com. Diakses 6 Juni 2013.

Supandi, 2008. Menggalang Patisipasi Petani Untuk Meningkatkan Produksi                      Kedelai Menuju Swasembada. Bogor: Jurnal Litbang Pertanian. Pusat           Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Suradisastra, K. 2008. Startegi Pemberdayaan Kelembagaan Petani. Forum           Penelitian Agro Ekonomi. 26-2. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan     Kebijakan Pertanian.

Van Den Ban, A.W & H.S. Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta:   Kanisius.

 

 

 

 


Komentar

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Perhitungan Nilai Erosi

Contoh soal: Dari hasil penelitian di suatu daerah penelitian, diketahui bahwa daerah penelitian tersebut terbagi menjadi 3 satuan peta lahan (SPL) dengan sifat-sifat   sbb: Sifat tanah SPL 1 SPL 2 SPL 3 Pasir (%) 35 40 45 Pasir sgt halus(%) 15 20 20 Debu (%) 40 30 25 Lempung (%) 10 10 10 BO (%) 5 (rendah) 6 (rendah) 4 (rendah) Permeabilitas (cm/jam) 35 (kode 1) 10 (kode 3) 20 (kode 2) Struktur Granuler halus (kode 2) Granuler halus (kode 2) Granuler halus (kode 2) Panjang Lereng rata-rata (m) 20 18 17 Kemiringan Lereng rata-rata(%) 24 13 15 Penggunaan lahan Pinus Kentang

Laporan Praktikum Konservasi Tanah dan Air

HALAMAN PENGESAHAN             Laporan praktikum Konservasi Tanah dan Air ini telah diselesaikan dan disahkan Disusun Oleh: NINING RAHAYU    H0 7121 38 KELOMPOK 10 Konservasi Tanah dan Air AT-5B Telah dinyatakan memenuhi syarat dan disahkan Pada tangga l : ___________________ Menyetujui,      Dosen Pembimbing           Dr. Ir. Jaka Suyana, M.Si.          NIP. 196408121988031002 Co -Assisten Arwa Farida L NIM H 0711018 KATA PENGANTAR Puji syukur pen yusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Konservasi Tanah dan Air ini tepat pada waktunya tanpa halangan suatu apapun. Laporan praktikum Konservasi Tanah dan Air ini dibuat bertujuan untuk melengkapi nilai mata kuliah Konservasi Tanah dan Air, serta untuk menambah pengetahuan tentang Konservasi Tanah dan Air. Dalam penyusunan laporan

Laporan Praktikum Kultur Jaringan

                                                                            ACARA I STERILISASI ALAT, PEMBUATAN LARUTAN STOK DAN PEMBUATAN MEDIA A.     Pendahuluan 1.       Latar Belakang             Kultur jaringan tanaman adalah suatu metode atau teknik mengisolasi bagian tanaman (protplasma, sel, jaringan, dan organ) dan menumbuhkannya pada media buatan dalam kondisi aseptik di dalam ruang yang terkontrol sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman lengkap. Kultur jaringan mengandung dua prinsip yaitu bahan tanam yang bersifat totipotensi dan budidaya yang terkendali. Penggunaan bahan totipotensi saja tidak cukup mendukung keberhasilan kegiatan dalam kultur jaringan, keadaan media tanam, lingkungan tumbuh (kelembaban, temperatur dan cahaya) serta sterilitas mutlak harus terjamin.              Salah satu pembatas dalam keberhasilan kultur jaringan adal