JURNAL
ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG, PERGESERAN KOMPOSISI GULMA,
PADA BEBERAPA JARAK TANAM
Oleh :
Bilman WS
Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
A.
Masalah/Permasalahan Penelitian
Masalah
yang terdapat dalam jurnal penelitian ini adalah kehadiran gulma yang
menyebabkan produktivitas komoditi jagung di Indonesia masih tergolong rendah.
B.
Tujuan
Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian
ini adalah untuk mendapatkan frekuensi pengolahan tanah dan jarak tanam serta
kombinasi keduanya yang tepat untuk mengendalikan pertumbuhan gulma melalui
pendekatan analisis pertumbuhan tanaman.
C. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh setelah
diadakannya penelitian ini adalah kita memperoleh pengetahuan mengenai hal-hal
sebagai berikut:
1. Pengolahan
tanah dan jarak tanam tidak mempengaruhi komposisi gulma.
2. Laju
pertumbuhan tanaman jagung tertinggi saat umur 28-42 HST dengan pengolahan
tanah sebanyak 2 kali dan jarak tanam 40 x 25 cm.
3. Laju asimilasi
bersih tanaman jagung tertinggi saat umur 28-42 HST dengan pengolahan tanah
sebanyak 3 kali dan jarak tanam 60 x 50 cm.
D.
Kerangka Teori dan Hipotesis
Kerangka
teori dalam jurnal ilmiah ini adalah
1. Pengolahan
tanah untuk mempersiapkan penanaman dengan memperbaiki sifat fisik tanah dan
kimia tanah, mempertahankan kelembaban tanah, dan membenamkan sisa-sisa tanaman
memudahkan perkembangan perakaran dan perkecambahan benih (Abidin dan Lando
1986). Pengolahan tanah lebih dari satu kali disertai dengan selang waktu
tertentu dapat menekan pertumbuhan gulma, sebab setiap pengulangan pengolahan
tanah akan membunuh gulma yang telah tumbuh. Mnurut Sukman dan Yakup (1991),
pengolahan tanah berpengaruh terhadap hilangnya sifat dominansi apikal organ
vegetatif gulma sehingga tunas pada setiap buku mampu tumbuh dan kemudian
terbunuh dengan pengolahan tanah berikutnya.
2. Menurut
Mintasrih et al. 1989, peningkatan
kerapatan populasi tanaman persatuan luas pada suatu batas tertentu dapat meningkatkan
hasil biji jagung. Namun penambahan jumlah tanaman selanjutnya akan menurunkan
hasil karena terjadi kompetisi unsure hara, air, ruang tumbuh dan sinar
matahari. Faktor utama yang menyebabkan turunnya jumlah tongkol yang berbiji
dan hasil biji setiap tanaman jagung adalah daun saling menutupi. Cahaya
matahari adalah faktor terpenting dalam proses fotosintesis dan penentu laju
pertumuhan tanaman (LPT) sehingga intetnsitas, lama penyinaran dan kualitasnya
sangat berpengaruh terhadap fotosintesis tersebut. Bila daun saling menutupi
maka sinar tidak dapat diteruskan kepada gulma yang tumbuh dibawahnya dan ini
berpengaruh negative terhadap pertumbuhan gulma tersebut (Chang, 1968).
3. Tercapainya
hasil biji maksimum karena ILD berada dalam keadaan optimum, Nilai ILD optimum
menunjukkan bahwa kecepatan fotosintesis telah mencapai maksimum (Beets, 1982).
Hipotesis
untuk jurnal ilmiah ini adalah
Tidak
adanya pengaruh perlakuan pengolah tanah maupun jarak tanam terhadap komposisi
jenis gulma
E.
Pelaksanaan
Penelitian (Pengujian Hipotesi)
1.
Penelitian
dilaksanakan di kebun Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Universitas Gajah Mada Yogjagakarta.
2.
Penelitian
menggunakan rancangan petak terpisah (split plot design) dengan
pengulangan sampai 3
kali.
3.
Pengamatan faktor pengolahan tanah dapat dilakukan
variabel dengan petak
utama terdiri dari :
a.
Pengolahan
tanah 1 kali (P1)
b.
Pengolahan
tanah 2 kali (P2)
c.
Pengolahan
tanah 3 kali (P3)
Pengamatan faktor jarak tanam dapat dilakukan variabel dengan petak utama terdiri dari ::
a.
40cm
x 25cm (J1)
b.
60cm
x 25cm (J2)
c.
60cm
x 50cm (J3)
Kemudian
dilakukan pengujian dengan cara menghitung laju asimilasi bersih, laju
pertumbuhan tanaman, indeks luas daun dan komposisi gulma. Membuat kesimpulan
“Penelitian dilaksanakan di kebun Pendidikan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian Universitas Gajah Mada
Yogjagakarta,dengan menggunakan rancangan petak terpisah (split plot design) 3
kali. Petak utama terdiri dari : Pengolahan tanah 1 kali (P1),Pengolahan tanah
2 kali (P2),Pengolahan tanah 3 kali (P3).Jarak tanam sebagai anak petak terdiri
dari :40cm x 25cm (J1),60cm x 25cm (J2),60cm x 50cm (J3).”
F.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pengolahan
tanah dan jarak tanam tidak mempengaruhi perubahan komposisi gulma.
2. Laju
pertumbuhan tanaman jagung tertinggi terdapat pada umur 28-42 HST dengan pengolahan
tanah sebanyak 2 kali dan jarak tanam 40 x 25 cm.
3. Laju asimilasi bersih tanaman jagung tertinggi
terdapat pada umur 28-42 HST dengan pengolahan tanah sebanyak 3 kali ( dan
jarak tanam 60 x 50 cm.
4.
Pertambahan luas daun tinggi terjadi pada umur 42 HST
dengan perlakuan pengolahan tanah 2 kali dan jarak tanam 60 x 50 cm
Komentar
Posting Komentar