Langsung ke konten utama

Tugas Sistem Informasi Sumberdaya Lahan



Nama   : Nining Rahayu
NIM    : H0712138
Tugas I Sistem Informasi Sumberdaya Lahan

1.      Jelaskan macam-macam survey tanah!
Jawaban:
Survey tanah adalah kegiatan bersama untuk mempelajari suatu obyek secara komprehensif termasuk didalamnya aktivitas dan proses yang meliputi: tujuan, perencanaan, kompilasi data, dan penyajian informasi.
Macam-macam survey tanah adalah sebagai berikut:
a.       Survey tanah bersifat tunggal (single characteristic)
Data yang dikumpulkan sesuai crop requirement pada daerah yang sudah berkembang (berpenduduk padat).
b.      Survey tanah tujuan khusus
untuk kegunaan tertentu, seperti untuk irigasi, tanaman tertentu seperti tebu, kopi dll
c.       Survey tanah tujuan umum
untuk interpretasi berbagai penggunaan → pada daerah yang kurang berkembang/daerah-daerah yang informasi tanahnya sangat minim.
Macam-macam metode survey tanah adalah sebagai berikut:
a.       Transect: Untuk daerah bergelombang sampai bergunung
Cara pembuatan minipedonnya yaitu tegak lurus kontur (diasumsikan bahwa keragaman tanah kearah vertikal).
b.      Grid: Untuk daerah datar
Titik awal diketahui letaknya dengan GPS sehingga kita harus tahu titik koordinatnya terlebih dahulu. Untuk pembuatan titik ikat tidak boleh lebih dari 5 km dari titik awal dan dipilih di tengah-tengah area lalu dibuat baseline max 7 km.
c.       Grid modifikasi: untuk daerah datar

2.      Jelaskan tahapan-tahapan survey tanah!
Jawaban:
a.       Menentukan pola tutupan tanah
b.      Membagi pola-pola itu kedalam satuan yang relatif sama
c.       Memetakan sebaran unit-unit tersebut, sehingga memungkinkan sifat-sifat tanah pada beberapa area dapat diprediksi
d.      Mengkarakterisasi satuan-satuan yang terpetakan dengan cara membuat pernyataan bermanfaat yang dapat dibuat sebagai potensial land-use dan tanggapannya atas pengelolaan.



3.      Jelaskan evaluasi sumberdaya lahan dan fungsinya!
Jawaban:
Evaluasi sumberdaya lahan merupakan proses menduga potensi sumberdaya lahan untuk berbagai penggunaannya. Diman kerangka dasar evaluasi sumberdaya lahan merupakan tindakan membandingkan persyaratan yang diperlukan untuk suatu penggunaan lahan tertentu dengan sifat sumberdaya lahan yang ada pada lahan tersebut.
Fungsi dari evaluasi sumberdaya lahan adalah untuk memberikan pengertian tentang hubunan-hubungan antara kondisi lahan dan penggunaannya serta memberikan kepada perencana berbagai perbandingan dan alternative pilihan penggunaan yang dapat diharapkan berhasil.

4.      Jelaskan prinsip umum klasifikasi lahan!
Jawaban:
Klasifikasi lahan merupakan pengaturan satuan-satuan lahan ke dalam berbagai kategori berdasar sifat-sifat lahan atau kesesuaiannya untuk berbagai penggunaan.
a.       Klasifikasi merupakan prasyarat bagi semua pemikiran konsepsi, tidak tergantung kepada subyek yang sedang dipikirkan.
b.      Kegunaannya untuk membangun kelas-kelas, dimana kita dapat membuat generalisasi induktif.
Tingkat terluas dari Klasifikasi lahan adalah “Kelas” yaitu ada 8 kelas (I - VIII) yang disusun dalam urutan sesuai dengan peningkatan faktor pembatas atau ancaman bila digunakan untuk pertanian.
Kelas I – IV : ditetapkan untuk budidaya pertanian tanpa teras. Kelas tersebut sesuai untuk tanaman pertanian pada teras, yang mempunyai pembatas fisik yang meningkat untuk tanaman tanpa teras. Kelas ini sesuai untuk padang rumput, agroforestry, atau hutan.
Kelas V : sesuai untuk budidaya pertanian dengan teras agroforestry, padang rumput atau hutan.
Kelas VI : hanya sesuai untuk budidaya tanaman pertanian dimana kedalaman tanah dan lereng memungkinkan tanaman pertanian/agroforestry, pola kayu/tanaman semusim pada teras bangku.
Kelas VII : tidak sesuai untuk tanaman pertanian atau agroforestry pola kayu/tananaman semusim dan sesuai untuk agroforestry pola kayu/rumput, pada rumput, dan hutan.
Kelas VII : mempunyai faktor pembatas berat, sehingga tidak sesuai untuk segala bentuk tanaman pertanian, pada rumput dan hutan. Sesuai untuk perlindungan DAS.
c.       Kelas yang akan dibangun akan selalu timbul dalam hubungannya dengan keperluan tertentu.
d.      Klasifikasi yang diadopsi tergantung pada bidangnya masing-masing.
e.       Klasifikasi mempunyai tingkat penggunaan yang berbeda. Klasifikasi yang diperuntukkan untuk sejumlah besar penggunaan disebut alami (natural), sedang yang diperlukan untuk keperluan yang lebih terbatas disebut buatan (artificial).
f.       Tidak ada satu sistem yang sifatnya ideal (absolut) untuk setiap perangkat obyek tertentu. Hal ini dikarenakan sejumlah sistem klasifikasi yang berbeda dalam dasar pemikiran yang sesuai keperluan.

5.      Jelaskan pendekatan dalam evaluasi lahan!
Jawaban:
a.       Pendekatan dua tahapan (two stage approach)
Pendekatan dua tahap terdiri atas tahap pertama adalah evaluasi lahan secara fisik, dan tahap kedua evaluasi lahan secara ekonomi. Pendekatan tersebut biasanya digunakan dalam inventarisasi sumber daya lahan baik untuk tujuan perencanaan makro, maupun untuk studi pengujian potensi produksi (FAO 1976).
Klasifikasi kesesuaian tahap pertama didasarkan pada kesesuaian lahan untuk jenis penggunaan yang telah diseleksi sejak awal kegiatan survei, seperti untuk tegalan (arable land) atau sawah dan perkebunan. Konstribusi dari analisis sosial ekonomi terhadap tahap pertama terbatas hanya untuk mencek jenis penggunaan lahan yang relevan. Hasil dari kegiatan tahap pertama ini disajikan dalam bentuk laporan dan peta yang kemudian dijadikan subjek pada tahap kedua untuk segera ditindak lanjuti dengan analisis aspek ekonomi dan sosialnya.
1)      Tahap pertama: Survey dasar dan klasifikasi lahan kualitatif
2)      Tahap kedua: Analisis sosial dan ekonomi serta klasifikasi lahan secara kuantitatif
b.      Pendekatan sejajar (parallel approach)
Dalam pendekatan paralel kegiatan evaluasi lahan secara fisik dan ekonomi dilakukan bersamaan (paralel), atau dengan kata lain analisis ekonomi dan sosial dari jenis penggunaan lahan dilakukan secara serempak bersamaan dengan pengujian faktor-faktor fisik. Cara seperti ini umumnya menguntungkan untuk suatu acuan yang spesifik dalam kaitannya dengan proyek pengembangan lahan pada tingkat semi detil dan detil. Melalui pendekatan paralel ini diharapkan dapat memberi hasil yang lebih pasti dalam waktu yang singkat.
1)      Survey dasar
2)      Proses klasifikasi kualitatif dan kuantitatif lahan dilakukan secara bersamaan dengan analisis sosial dan ekonomi

6.      Jelaskan keunggulan dan kekurangan dalam pendekatan evaluasi lahan!
Jawaban:
Cara pendekatan paralel dalam evaluasi lahan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari cara pendekatan paralel adalah waktu dan biaya yang digunakan relatip lebih singkat dan lebih murah, sedang kekurangannya adalah hasilnya sering kali kurang memuaskan. Sebagai contoh dari hasil pekerjaan evaluasi lahan secara fisik dihasilkan lahan sangat sesuai untuk pengembangan padi sawah, namun demikian tidak didukung oleh data dan infromasi yang lengkap dari kelompok sosial-ekonomi, informasi yang terkait dengan pengembangan padi sawah dari aspek sosial-ekonomi ternyata tidak tersedia. Akibatnya harus mengulang kembali untuk memperoleh data dan informasi tersebut.
Cara pendekatan bertahap dalam evaluasi lahan mempunyaikelebihan juga kekurangan. Kelebihan dari pendekatan bertahap adalah hasilnya lebih memuaskan sedang kekurangan dibutuhkan waktu dan biaya yang relatif lebih besar. Tahapan evaluasi lahan secara bertahap dapat dilakukan dengan melakukan evaluasi lahan dari aspek ekonomis lebih dulu baru dilakukan secara fisik. Kondisi demikian banyak dilakukan oleh masyarakat saat ini. Macam penggunaan disuatu wilayah sering kali didasarkan akan kebutuhan pasar yang ada. Sebagai contoh kalau ada salah satu komoditi memberikan keuntungan yang tinggi, masyarakat berlomba-lomba untuk menggunakan lahanya agar dapat menghasilkan komoditi tersebut, walaupun sering kali tidak didukung oleh potensi fisik lahannya.

7.      Jelaskan kegunaan klasifikasi lahan!
Jawaban:
Klasifikasi lahan merupakan pengelompokkan obyek tertentu yang sama atau sejenis dan pemisahan obyek yang berbeda.Dengan kata lain berarti pengaturan satuan-satuan lahan kedalam berbagai kategori berdasarkan sifat-sifat lahan atau kesesuaiannya untuk berbagai penggunaan.
Kegunaan klasifikasi lahan adalah untuk mengumpulkan, mengorganisasikan dan mengkomunikasikan sebagai bahan pertimbangan keperluan pengambil keputusan. Klasifikasi penting dalam usaha mengerti dan mengelola sumberdaya lahan, karena klasifikasi dapat menciptakan keteraturan data yang akan diinterpretasi serta mengurangi jumlah menjadi lebih kecil dari total obyek melalui pembentukan kelas-kelas.

8.      Jelaskan kesesuaian lahan aktual dan potensial!
Jawaban:
Kesesuaian lahan aktual yaitu klasifikasi informasi kesesuaian lahan yang menunjukkan kesesuaian penggunaan lahan pada saat sekarang (dilakukan penelitian), tanpa adanya perbaikan yang berarti.
Klasifikasi kesesuaian lahan potensial yaitu informasi kesesuaian lahan yang ditentukan untuk keadaaan di masa mendatang setelah mempertimbangkan berbagai macam perbaikanutama yang diperlukan.

9.      Jelaskan persamaan dan perbedaan peta tematik dan peta topografi!
Jawaban:
Peta berdasarkan kandungan isinya dibedakan menjadi dua;  yaitu peta topografi dan peta tematik.
Peta topografi adalah  suatu peta yang memperlihatkan gambaran tentang keadaan topografi dari muka bumi, yaitu gambaran tenant unsur-unsur buatan manusia (man cultural features) dan unsur-unsur asli dari alam (natural features) (azis et al., 1977). Peta topografi menyajikan gambaran unsur-unsur asli dan buatan manusia yang berada di permukaan bumi serta menunjukkan pada letak dan kedudukan unsur-unsur tersebut sesuai dengan posisinya di lapangan.  dengan kata lain, besar, jarak, luas, bentuk suatu obyek di lapangan sebanding dengan besar, jarak, luas dan bentuk kenampakan di peta.
Peta topografi ditujukan untuk  kepentingan atau kegunaan umum, sehingga  sering disebut dengan  istilah  peta umum, sedangkan peta tematik untuk  tujuan khusus.
Peta tematik  adalah suatu peta yang menyajikan informasi kualitatif dan kuantitatif suatu gambaran khusus atau konsep-konsep yang berkaitan dengan kenampakan detil topografi penting (Bos 1977). Pada peta tematik yang dipentingkan adalah penyajian data-data dalam bentuk simbol yang sesuai dengan tema peta, sedang unsur-unsur yang menunjang penyajian tersebut (seperti detil-detil topografi) tidak disajikan secara teliti. Secara umum peta tematik dapat digunakan untuk membantu perencanaan daerah, administrasi, manajemen, perusahaan-perusahaan  swasta dan pendidikan. Perkembangan  dan pembuatan peta tematik  berhubungan erat  dengan perkembangan ilmu pengetahuan,  terutama  dalam  penyajian data  untuk keperluan tertentu, seperti:   geologi, geografi, pertanahan, perkotaan, pertambangan dan sosial ekonomi. Jika dibandingkan dengan hasil-hasil laporan, tabel-tabel, uraian, maka  peta tematik mempunyai  pengertian yang lebih umum dan lebih mudah.
Dipandang dari sudut teori,  peta topografi dan peta tematik  sama-sama menyajikan data kualitatif dan kuantitatif, namun berdasar tema atau maksud pembuatannya akan memperlihatkan perbedaan yang sangat jelas atau mendasar.

10.  Jelaskan generalisasi pada peta!
Jawaban:
Generalisasi pada peta tematik merupakan suatu  bentuk pemilihan dan penyederhanaan  dalam  penyajian dari  unsure-unsur yang terlihat pada peta, untuk  mempermudah membaca  peta tersebut. Dalam  pelaksanaan, pemilihan dan penyederhanaan itu  biasanya dihubungkan dengan skala dan maksud tujuan peta tersebut, jadi unsur apa yang akan diperlihatkan, kemudian ditentukan tingkat  penyederhanaan yang akan dilakukan.
Hal-hal yang mempengaruhi generalisasi adalah: skala peta  dan maksud/tujuan peta, adalah sebagai berikut:
a.       Dengan berubah atau mengecilnya skala, maka terjadinya penyederhanaan akan terlihat dengan jelas seperti pada daerah yang sama dalam skala peta  1:10.000 ,  1:100.000  dan  1:1.000.000.
b.      Pada skala 1:10.000, bentuk rumah dan pola jalan raya yang ditunjukkan/ diperlihatkan dalam sebuah kota, baik berupa kelompok maupun terpisah akan terlihat jelas.
c.       Pada skala 1:100.000, bentuk rumah yang terpisah dan bentuk jalan raya yang  ditunjukkan kemungkinan sudah berubah/berbeda, jadi hanya terlihat jalan utama yang penting saja.
d.      Pada skala 1:1.000.000 untuk kota yang sama, bentuk rumah dan jalan raya tersebut sudah tidak terlihat lagi, malahan bentuk kota sudah dinyatakan dalam  bentuk simbol titik.
e.       Sesuai maksud dan tujuan peta, unsur-unsur  utama yang berhubungan akan lebih  ditonjolkan  dibandingkan  dengan  unsur lainnya.
f.       Pada peta tematik skala 1:20.000 yang  berhubungan dengan tata guna tanah, diperlihatkan pola pertanian  dengan  detil yang  cukup, berupa jenis tanaman  dan sebagainya
g.      Pada peta topografi  skala 1:20.000 informasi  yang  diperoleh  dari daerah  pertanian berupa jenis tanaman  dan sebagainya akan sedikit.


11.  Jelaskan proses pembuatan peta tematik!
Jawaban:
v  Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data:
a.       Menyiapkan informasi dasar, hal ini bisa dilakukan dengan penginderaan jauh atau melihat melalui google map
b.      Menyiapkan komponen peta tematik
Komponen-komponen tersebut antara lain judul peta, skala peta, koordinat peta, legenda peta, dan simbol yang akan digunakan.
c.       Menyiapkan alat
Alat-alat yang digunakan antara lain kertas, kertas transparan, penggaris, pensil, penghapus, pensil warna untuk mewarnai sesuai tema atau simbolnya.
v  Tahap Pembuatan dan Penyajian:
a.       Membuat judul, missal: persebaran penduduk Pulau Jawa.
b.      Mengumpulkan data dan mengklasifikasikanya.
c.       Menentukan simbol dan metode
Macam-macam metode adalah sebagai berikut:
1)      Metode indeks figures, yaitu cara menggambar peta tematik dengan gambar-gambar kecil berukuran sama. Misal: bentuk segitiga, lingkaran, tanda silang, belah ketupat, dan lain-lain.
2)      Metode indeks letters, yaitu metode menggambar dengan simbol huruf kecil berukuran sama. Misalnya: data pertanian, persebaran bahan tambang, dan lain-lain.
3)      Metode choroschematic, yaitu metode menggambar dengan gambar menyerupai datanya.
4)      Metode interdigitation, yaitu cara menggambar data yang bercampur, sehingga sulit menentukan data yang satu dengan data yang lain. Contoh: Peta persebaran agama, suku bangsa, bahasa, dan lain-lain.
d.      Menyiapkan peta dasar dengan cara menjiplak menggunakan kertas kalkir (kertas tembus pandang).
e.       Setelah peta dasar jadi, masukkan gambar/simbol data ke peta sesuai daerah penyebarannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Perhitungan Nilai Erosi

Contoh soal: Dari hasil penelitian di suatu daerah penelitian, diketahui bahwa daerah penelitian tersebut terbagi menjadi 3 satuan peta lahan (SPL) dengan sifat-sifat   sbb: Sifat tanah SPL 1 SPL 2 SPL 3 Pasir (%) 35 40 45 Pasir sgt halus(%) 15 20 20 Debu (%) 40 30 25 Lempung (%) 10 10 10 BO (%) 5 (rendah) 6 (rendah) 4 (rendah) Permeabilitas (cm/jam) 35 (kode 1) 10 (kode 3) 20 (kode 2) Struktur Granuler halus (kode 2) Granuler halus (kode 2) Granuler halus (kode 2) Panjang Lereng rata-rata (m) 20 18 17 Kemiringan Lereng rata-rata(%) 24 13 15 Penggunaan lahan Pinus Kentang

Laporan Praktikum Konservasi Tanah dan Air

HALAMAN PENGESAHAN             Laporan praktikum Konservasi Tanah dan Air ini telah diselesaikan dan disahkan Disusun Oleh: NINING RAHAYU    H0 7121 38 KELOMPOK 10 Konservasi Tanah dan Air AT-5B Telah dinyatakan memenuhi syarat dan disahkan Pada tangga l : ___________________ Menyetujui,      Dosen Pembimbing           Dr. Ir. Jaka Suyana, M.Si.          NIP. 196408121988031002 Co -Assisten Arwa Farida L NIM H 0711018 KATA PENGANTAR Puji syukur pen yusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Konservasi Tanah dan Air ini tepat pada waktunya tanpa halangan suatu apapun. Laporan praktikum Konservasi Tanah dan Air ini dibuat bertujuan untuk melengkapi nilai mata kuliah Konservasi Tanah dan Air, serta untuk menambah pengetahuan tentang Konservasi Tanah dan Air. Dalam penyusunan laporan

Laporan Praktikum Kultur Jaringan

                                                                            ACARA I STERILISASI ALAT, PEMBUATAN LARUTAN STOK DAN PEMBUATAN MEDIA A.     Pendahuluan 1.       Latar Belakang             Kultur jaringan tanaman adalah suatu metode atau teknik mengisolasi bagian tanaman (protplasma, sel, jaringan, dan organ) dan menumbuhkannya pada media buatan dalam kondisi aseptik di dalam ruang yang terkontrol sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman lengkap. Kultur jaringan mengandung dua prinsip yaitu bahan tanam yang bersifat totipotensi dan budidaya yang terkendali. Penggunaan bahan totipotensi saja tidak cukup mendukung keberhasilan kegiatan dalam kultur jaringan, keadaan media tanam, lingkungan tumbuh (kelembaban, temperatur dan cahaya) serta sterilitas mutlak harus terjamin.              Salah satu pembatas dalam keberhasilan kultur jaringan adal